Pesan Bapa Suci Benedict 16 Sempena Hari Belia Sedunia ke-XXII Di Sydney, Australia. “Kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-saksiKu”(Kis 1:8)
Para sahabat belia yang saya kasihi,
1. Hari Belia Sedunia yang ke-XXII
Saya selalu mengingati dengan penuh gembira tentang beberapa perayaan yang kita adakan bersama di Cologne pada Ogos 2005. Di akhir perayaan yang masih terukir dalam jiwa dan sanubari saya, yang merupakan suatu manifestasi iman dan semangat yang tidak boleh dilupakan, saya telah membuat temujanji dengan kamu untuk bertemu di Sydney pada tahun 2008. Ini merupakan Hari Belia Sedunia yang ke-23 dan temanya ialah: “Kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-saksiKu”(Kis 1:8). Dalam persiapan rohani bagi pertemuan kita di Sydney, tema yang menjadi landasan persiapan rohani kita ialah Roh Kudus dan Misinya.
Pada tahun 2006, kita memfokuskan perhatian kita pada Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran. Dalam tahun 2007, kita mendalami makna Roh Kudus sebagai Roh Pengasih. Kita akan terus merenungkan dan mendalami pengertian kita tentang Roh Kudus ini dalam menuju ke Hari Belia Sedunia 2008, iaitu Roh Ketabahan dan Kesaksian yang memberikan kita kekuatan untuk hidup berdasarkan pada nilai-nilai Injil dan untuk menyebarkannya dengan penuh keberanian.
Oleh itu amatlah penting bagi setiap anda, para kaum muda, untuk merenung di dalam komuniti-komuniti anda bersama dengan mereka yang bertanggungjawab terhadap pendidikan anda tentang Roh Kudus atau Roh Yesus, Agen Utama kepada sejarah penyelamatan. Dengan demikian, anda akan mampu mencapai matlamat-matlamat berikut: [a] untuk mengenali identiti Roh yang sebenarnya, terutamanya dengan cara mendengar Sabda Tuhan yang diwahyukan dalam Alkitab; [b] untuk lebih menyedari akan kehadiran-Nya yang berterusan dan aktif dalam kehidupan Gereja, terutamanya apabila anda menemui semula melalui sakramen-sakramen inisiasi Kristian (iaitu Pembaptisan, Penguatan dan Ekaristi) bahawa Roh Kudus itu merupakan “jiwa”, nadi utama dalam kehidupan Kristiani; [c] untuk bertumbuh dalam pengertian yang lebih mendalam dan penuh sukacita akan Yesus, dan pada masa yang sama, mempraktikkan Injil itu di milenium ketiga ini.
Dalam pesan ini, saya dengan sukacitanya memberikan garis panduan untuk meditasi anda sebagai renungan sepanjang tahun persiapan ini. Dengan cara demikian, anda dapat menguji sedalam mana iman anda terhadap Roh Kudus, menemukan-Nya semula jika iman itu telah hilang, meneguhkannya jika ia sudah lemah, menghayatinya dalam kesatuan bersama Bapa dan Putera-Nya, Yesus Kristus, oleh karya kuasa Roh Kudus.
Jangan lupa bahawa Gereja, dan sebenarnya semua bangsa manusia (orang-orang di sekitar anda pada masakini dan mereka yang menunggu anda di masa yang akan datang) mengharapkan banyak dari anda, kerana dalam diri anda, anda memiliki karunia yang teragung dari Bapa iaitu Roh Yesus.
2. Janji Roh Kudus dalam Alkitab
Mendengarkan Sabda Allah dengan penuh perhatian dan pengertian berdasarkan misteri dan pekerjaan Roh Kudus membawa kita kepada sesuatu yang besar serta renungan inspirasi yang mengilhamkan, yang akan saya simpulkan di sini:
Beberapa ketika sebelum Kenaikan Yesus ke Syurga, Yesus bersabda kepada para Rasulnya: “Dan Aku akan mengirimkan kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” (Luk 24:29). Peristiwa ini terjadi pada Hari Pentekosta ketika mereka berdoa bersama Bonda Maria disuatu tempat. Pencurahan Roh Kudus pada Gereja merupakan pemenuhan janji oleh Allah, yang sudah dinyatakan-Nya dan dipersiapkan seperti yang terkandung dalam seluruh Perjanjian Lama.
Dalam lembaran Kitab Suci pertama, sebenarnya sudah dinyatakan bahwa Roh Kudus itu digambarkan sebagai angin “yang bergerak di seluruh permukaan air” (ruj Kej 1:2). Dinyatakan bahawa Allah telah menghembuskan nafas kehidupan ke dalam hidung manusia. (ruj Kej 2:7) Selepas manusia pertama jatuh dalam dosa dan terciptanya dosa asal, karya Roh Allah yang memberikan kehidupan jelas kelihatan dinyatakan beberapa kali dalam sejarah penyelamatan manusia, memanggil para nabi untuk memperingati para bangsa terpilih agar kembali kepada Allah dan mentaati segala perintah-Nya.
Nabi Yehezikel dalam visi-nya yang jelas, Allah, dengan kuasa Roh-Nya, mengembalikan kehidupan orang Israel, yang diumpamakan seperti “tulang kering” (ruj 37:1-14 . Nabi Yoel meramalkan “pencurahan Roh itu adalah untuk semua orang, tidak ada yang terkecuali.” Ia menulis: dan akan tiba masanya, Aku akan mencurahkan Roh-Ku pada semua manusia...juga kepada hamba-hambaku lelaki dan perempuan, pada hari itu Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas mereka ” (3:1-2). ”setelah genap waktunya” (ruj Gal 4:4), malaikat Tuhan mengumumkan kepada seorang perawan dari Nazaret bahwa Roh Kudus, ”kuasa dari yang Maha Tinggi” akan turun keatasnya dan menaunginya. Oleh itu anak yang akan dilahirkan itu adalah kudus dan disebut Anak Allah. (ruj Luk 1:35). Nabi Yesaya menyatakan bahwa Mesias itulah yang dinyatakan dan Roh Kudus Tuhan akan tinggal didalam-Nya. (Yesaya 11:1-2;42:1). Nubuat ini dinyatakan semula oleh Yesus ketika di Bait Allah di Nazareth yang juga merupakan permulaan karya pelayanan-Nya kepada umum. Kepada semua yang mendengarkan-Nya kekaguman, Dia mengatakan: ”Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab itu Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan khabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang – orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Luk 4:18-19; ruj Yes 61:1-2).
Bercakap di hadapan umum, Yesus merujuk kembali nubuat para Nabi yang mengatakan: ”Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” (Luk 4:21). Dan sekali lagi, sebelum kematian-Nya di Salib, Dia memberitahukan kepada para Rasul-Nya beberapa kali tentang kedatangan Roh Kudus, sebagai ”Kaunselor”, yang mana misinya adalah untuk memberikan kesaksian terhadap Kristus dan mendampingi orang-orang beriman dalam pengajaran dan membimbing kepada Kebenaran. (ruj Yoh 14:16-17, 25-26; 15:26; 16:13)
3. Pentekosta, Permulaan Pengutusan untuk Misi Gereja.
Pada petang hari kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada para murid-murid-Nya, “Ia menghembusi mereka dan berkata ”Terimalah Roh Kudus” ( Yoh 20:22). Dengan kuasa yang luar biasa, Roh kudus turun ke atas para Rasul pada hari Pentekosta. Kita membaca dalam Kisah Para Rasul, “Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.( Kis 2:2-3)
Roh kudus memperbaharui Para Rasul dari dalam diri, memenuhi mereka dengan kuasa yang mampu memberi mereka keberanian untuk keluar dengan berani memberitakan “ Kristus telah wafat dan telah bangkit!” Bebas dari rasa takut, mereka secara terbuka bersaksi dengan penuh keyakinan. (ruj Kis 2:29; 4:29,31). Si nelayan yang penakut menjadi berani untuk memberitakan Injil. Malah orang-orang yang tidak mempercayai mereka tidak dapat memahami bagaimana orang yang “tidak terpelajar dan orang yang dilihat tidak mempunyai apa-apa” (ruj Kis 4:13), boleh menunjukkan keberanian dan dapat menghadapi segala cabaran, kesusahan, penderitaan serta penindasan dengan penuh sukacita. Tiada apa yang dapat menghalang mereka.. Orang lain yang cuba menghalang mereka supaya diam, mereka jawab: “ tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata – kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.”( Kis 4:20), Inilah bagaimana Gereja lahir, dan bermula pada hari Pentekosta, Gereja tidak berhenti untuk menyebarkan Khabar Gembira, “sampai ke hujung bumi” (Kis 1:8).
4) Roh kudus, Jiwa Gereja dan Dasar Kesatuan
Sekiranya kita hendak memahami misi Gereja, kita mesti kembali kepada pengertian “Upper Room” di mana para rasul tinggal bersama – sama. (ruj Lk 24:49), berdoa dengan Bonda Maria, sambil menantikan kedatangan Roh Kudus seperti yang dijanjikan. Situasi yang digambarkan semasa kelahiran Gereja ini harus dikekalkan sebagai sumber inspirasi yang meneguhkan bagi setiap komuniti Kristian. Karya apostolik dan misionari berhasil bukan berasaskan program dan langkah pastoral yang disusun secara rapi dan cekap, tapi hasil dari komuniti yang bersatu dan mendoakannya. (ruj Evangeli Nuntiandi 75). Lebih lagi, untuk misi menjadi lebih berkesan, komuniti itu harus bersatu “sehati dan sejiwa.” (ruj Kis 4:32), dan mereka harus bersedia untuk menjadi saksi kasih dan sukacita yang di tanamkan oleh Roh Kudus dalam hati para umat-Nya. (ruj Kis 2:42), Pelayan Allah iaitu Yohanes Paulus II menyatakan dalam tulisannya bahwa “sebelum bersaksi melalui tindakan, Misi Gereja adalah untuk bersaksi dan memancarkan hidup yang menerangi orang lain. (ruj Redemptoris Missio, 26). Tertullian memberitahukan kepada kita yang inilah yang terjadi di awal kehidupan orang-orang Kristian dimana orang kafir bertobat kerana melihat orang Kristian yang hidup dalam cintakasih.. “Lihatlah bagaimana mereka mengasihi satu sama lain.” (ruj Apology, 39 No.7) .
Untuk menutupi penerangan Sabda Allah di dalam Alkitab, saya mengajak anda bagaimana Roh Kudus karunia yang terbesar yang diberikan oleh Allah pada manusia, dan yang merupakan kesaksian terbesar akan kasih-Nya pada kita, kasih yang diungkapkan secara istimewa sebagai “ya kepada kehidupan” seperti yang diingini oleh Allah untuk setiap ciptaan-Nya. “Ya pada kehidupan” dinyatakan melalui Yesus dari Nazaret dan kemenangan-Nya mengalahkan kejahatan yang juga merupakan penyelamatan manusia.
Dalam hal ini, jangan kita lupa bahawa Injil Yesus, oleh kuasa Roh Kudus, tidak disingkatkan kepada fakta semata-mata, sebab ia memang dimaksudkan “khabar baik untuk orang miskin, pembebasan untuk yang ditawan, penglihatan untuk yang buta..”
Daya hidup dapat dilihat pada hari Pentekosta, ia menjadi rahmat dan peranan Gereja untuk memberitakan kepada dunia, misi yang utama. Kita adalah buah-buah kepada Misi Gereja melalui karya Roh Kudus. Kita membawa bersama dalam diri kita tanda akan kasih Bapa dalam Yesus Kristus iaitu Roh Kudus. Janganlah kita melupakan hal ini kerana Roh Tuhan selalu mengingati setiap individu, dan berharap, terutama melalui anda kaum muda, untuk menghembuskan angin dan menyemarakkan api dalam Pentekosta baru di dunia ini.
5. Roh Kudus sebagai “Guru kehidupan rohani”
Para sahabat belia yang saya kasihi,
Pada hari ini Roh Kudus berterusan berperanan di dalam Gereja, dan sejauhmana buah-buah Roh berkelimpahan bergantung kepada seluas mana kita bersedia membuka kepada kuasa-Nya yang menjadikan semua baru. Atas sebab ini, amatlah penting agar setiap kita mengenal siapakah Roh Kudus itu, membina hubungan dengan-Nya dan membenarkan diri kita dibimbing oleh-Nya. Bagaimanapun dalam hal berikut persoalannya adalah : “Siapakah Roh Kudus itu bagi saya”?. Fakta menyatakan bagi kebanyakan orang Kristian adalah Ia masih “perkara besar yang tidak diketahui”. Oleh kerana itu, dalam persiapan kita untuk Hari Belia Sedunia kelak, saya menjemput anda semua untuk mengenali “Roh kudus dengan lebih mendalam secara peribadi. Dalam pernyataan iman, kita menyatakan “Aku percaya akan Roh Kudus, Tuhan Allah yang memberi kehidupan,yang diteruskan dari Bapa dan Putera” ( Nicene – Constantipolitan creed). Ternyata benar, Roh Kudus, Roh kasih Bapa dan Putera, adalah sumber kehidupan yang menjadikan kita kudus, ”kerana kasih Allah dicurahkan ke dalam setiap hati melalui Roh Kudus yang diberikan kepada kita semua” (Roma 5:5).
Namun begitu, adalah tidak memadai hanya mengetahui Roh, kita harus menerima-Nya sebagai pembimbing jiwa kita, sebagai “guru dalam hidup” yang memperkenalkan kita kepada misteri Tritunggal, kerana hanya Roh saja yang mampu membuka diri kita kepada iman dan membenarkan kita hidup sepenuhnya setiap saat hidup kita. Roh kudus mendorong kita dalam perhubungan dengan sesama , menyalakan api cinta kasih, dan menjadikan kita para misionari kemurahan Allah. Saya yakin dan percaya, anda kaum muda bahwa dalam hati anda terletak suatu penghormatan besar dan kasih terhadap Yesus, dan keinginan anda untuk bertemu dan berbicara dengan-Nya. Sesungguhnya, satu hal yang perlu kita ingati adalah kehadiran Roh Kudus dalam diri kita menyakinkan, mengangkat dan membina peribadi kita seperti Yesus yang tersalib dan bangkit. Oleh itu, marilah kita mengenal Roh Kudus dengan lebih mendalam agar kita juga dapat mengenal Yesus dengan lebih mendalam.
6. Sakramen Penguatan dan Ekaristi
Kamu mungkin bertanya, bagaimana kita membenarkan diri diperbaharui oleh Roh Kudus dan bertumbuh dalam hidup kerohanian? Jawapannya seperti yang anda tahu, melalui sakramen-sakramen, kerana iman lahir dan dikuatkan dalam diri kita melalui Sakramen-Sakramen terutamanya inisiasi kristian; Pembaptisan, Penguatan dan Ekaristi; di mana ia saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. (ruj KGK 1285), kebenaran ini berkenaan tiga sakramen sebagai perintis hidup kristiani kita, yang semakin diabaikan oleh kebanyakan orang kristian. Mereka melihatnya sebagai satu peristiwa yang berlaku di masa lalu dan berlalu tanpa memberi apa-apa impak yang jelas terhadap diri mereka sekarang , seperti akar yang kekurangan kesegaran hidup. Ia berlaku pada kebanyakan golongan muda yang tidak menghidupi iman mereka selepas menerima Sakramen Penguatan
Ada juga golongan muda yang belum pernah menerima sakramen tersebut. Namun melalui sakramen Pembaptisan, Penguatan dan seterusnya, dalam pembentukan selanjutnya; Ekaristi, Roh kudus menjadikan kita anak-anak kepada Bapa; adik beradik kepada Yesus; ahli Gereja-Nya, menjadi saksi Injil; dan menikmati sukacita iman. Oleh itu, saya mengundang anda untuk merenung apa yang telah ku tulis. Masa ini adalah satu keperluan untuk melihat semula Sakramen Penguatan dan kepentingannya didalam aspek pertumbuhan rohani kita. Mereka yang telah menerima Sakramen Pembaptisan dan Penguatan seharusnya mengingati bahawa mereka adalah ”Bait pada Roh Kudus; Allah tinggal dalam mereka. Anda harus sedar mengenainya dan berusaha agar ia menghasilkan buah-buah kekudusan. Mereka yang telah dibaptis tetapi belum menerima sakramen Penguatan, persiapkanlah diri untuk menerimanya, sedarlah melaluinya kita menjadi kristian yang ”lengkap”, kerana Penguatan melengkapi, rahmat Pembaptisan. (Ruj KGK 1302 – 1304)
Penguatan memberi kita kekuatan yang istimewa dalam kesaksian dan memuliakan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita. (Ruj Roma 12:1). Ia menjadikan diri kita kepunyaan Gereja iaitu”tubuh Kristus”, di mana kita menjadi anggota-Nya yang hidup, dalam perpaduan dengan sesama. (Ruj 1 Kor 12:1) Dengan membenarkan hidup dipimpin oleh Roh Kudus, setiap yang telah dibaptis mengambil bahagian dalam memberi sumbangan untuk pembangunan Gereja mengikut karisma yang diberikan oleh Roh, ”kepada setiap yang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama” (1 Kor 12:7). Apabila Roh berkarya, Dia memberikan buah kepada jiwa; seperti kasih, kegembiraan, damai, kesabaran, murah hati, kesetiaan, kelemah-lembutan dan pengawalan diri, (Gal 5:22). Kepada anda yang belum menerima Sakramen Penguatan saya dengan penuh sukacita mengajak anda untuk bersedia menerimanya, dan memohon bimbingan para paderi. Ia adalah saat yang istimewa penuh rahmat yang diberikan kepada Tuhan untuk anda. Jangan lepaskan peluang ini.!
Saya mahu menambah sedikit mengenai Ekaristi.Untuk bertumbuh dalam hidup kristian kita, kita perlu disegarkan oleh Tubuh dan Darah Kristus. Pada hakikatnya, kita telah dibaptis dan dikuatkan dengan Ekaristi.( KGK 1322, ) ”sumber dan kemuncak” hidup Gereja, Ekaristi adalah ”Pentekosta abadi”, setiap kali kita merayakan Ekaristi kita menerima Roh Kudus yang menyatukan kita lebih dekat dengan Kristus dan menjadikan kita sama seperti-Nya. Para sahabat belia yang saya kasihi, sekiranya anda mengambil bahagian dalam perayaan Ekaristi, meluangkan masa anda berdoa dihadapan Sakramen Maha Kudus, Ekaristi yang menjadi pusat cintakasih, maka ia akan memberi anda kegembiraan dalam penyerahan hidup anda sesuai dengan Injil. Dalam masa yang sama ia menjadi pengalaman bagi Roh Kudus memperbaharui dan memenuhi kita dengan kekuatan bila kita lemah serta menjadikan kita saksi- saksi; yang disemangati oleh kebangkitan Kristus.
7. Misi -- satu keperluan dan tindakan segera
Ramai golongan muda-mudi melihat hidup mereka dengan kekuatiran dan mengajukan banyak pertanyaan tentang masa depan mereka. Dalam kekuatiran mereka bertanya: bagaimana kita menyesuaikan diri dalam dunia yang dipenuhi ketidakadilan dan segala macam penderitaan? Bagaimana seharusnya kita bertindak terhadap sikap yang mementingkan diri dan keganasan yang berterusan? Bagaimana kita dapat memberi makna hidup sepenuhnya? Bagaimana kita dapat memastikan buah-buah Roh seperti yang dinyatakan di atas (no.6): ”kasih, kegembiraan, kedamaian, kesabaran, murah hati, baik hati, lemah lembut dan mengawal diri dapat menguasai dunia yang terluka dan rapuh, khasnya dunia kaum muda? Dalam keadaan apakah yang membolehkan Roh yang memberi kehidupan semasa penciptaan dan khususnya semasa penebusan menjadi jiwa baru bagi umat manusia? Janganlah kita lupa, lebih besar anugerah Allah – dan anugerah Roh Yesus adalah anugerah yang terbesar -- lebih besar keperluan dunia untuk menerimanya dan justru itu lebih sungguh dan berangsang misi Gereja dalam menjadi saksi yang boleh dipercayai.
Anda golongan muda, melalui Hari Belia Sedunia anda mengambil bahagian dalam misi tersebut. Melaluinya, saya mengingati anda, beberapa kunci kebenaran untuk direnungkan. Sekali lagi saya mengulangi hanya Kristus yang dapat memenuhi keinginan yang tersemat dalam hati setiap insan. Hanya Kristus boleh menjadikan umat manusia berperikemanusiaan dan menuju sifat ”Ketuhanan” .Melalui kuasa Roh-Nya, Dia menanam kasih suci dalam diri kita, yang membolehkan kita mampu mencintai sesama kita dan bersedia melayani sesama kita. Roh Kudus menerangi kita, menampakkan Kristus yang disalibkan dan bangkit, dan mengajak kita bagaimana hidup seperti-Nya, supaya kita menjadi ”rupa dan alat kasih yang mengalir dari Kristus” (Deus Caritas Est 33). Mereka yang membenarkan diri dipimpin oleh Roh memahami bahwa meletakan diri pada pelayanan Injil bukan sesuatu pilihan tambahan sebab mereka sedar akan keperluan untuk meneruskan khabar gembira ini kepada orang lain.
Namun begitu, kita perlu ingat, bahawa kita hanya boleh menjadi saksi Kristus sekiranya kita membenarkan diri dipimpin oleh Roh Kudus iaitu ”perantara utama dalam penginjilan” (ruj Evangeli Nuntiandi,75) dan ”perantara utama dalam misi” (ruj Redemptoris Missio,21).
Para sahabat belia yang saya kasihi,
Bapa suci yang terdahulu, Paul VI dan Yohannes Paulus II, dalam beberapa pertemuan menyatakan bahwa, mewartakan Injil dan bersaksi terhadap iman adalah satu keperluan pada masa kini.( Ruj Redemptoris Missio,1). Sesetengah orang berfikir bahwa menyatakan iman kepada orang lain yang tidak seiman adalah sikap yang tidak mempunyai toleransi tetapi ini bukanlah persoalannya kerana menerima Kristus bukanlah sesuatu yang harus dipaksakan kepada orang lain. (Evangeli Nuntiandi).
Tambahan pula, 2000 tahun lalu, 12 Rasul telah memberikan hidup mereka supaya Kristus dikenali dan dicintai. Dalam abad seterusnya, Injil berterusan disebarkan oleh kaum lelaki dan wanita yang diilhami oleh semangat Misionari yang sama. Malah pada masa kini juga, ada keperluan untuk menjadi pengikut-pengikut Kristus yang dapat memberikan waktu dan tenaga mereka demi pelayanan Injil. Ada juga keperluan untuk golongan muda yang disemaraki semangat kasih Tuhan untuk menyahut panggilan yang mendesak ini, seperti teladan yang diberikan oleh para sangti dan para kaum muda terberkati di masa-masa yang lalu.
Bagi anda khasnya, saya menyakinkan anda kaum muda, bahwa Roh Yesus sedang memanggil anda kaum muda – mudi untuk menjadi pembawa khabar baik Yesus kepada situasi hidup kaum muda sekarang. Kesukaran yang dihadapi oleh kaum dewasa untuk memahami dan masuk dalam dunia kaum muda adalah satu tanda bahwa Roh Kudus menghendaki anda mengambil peranan tersebut. Kamu tahu apa yang mereka inginkan, bahasa dan segala kelukaan hidup mereka, impian serta harapan dan pada masa yang sama keinginan pada kebaikan yang anda dapat fahami dalam lingkungan hidup anda. Ini akan membuka luas dunia golongan muda mengenai perasaan, jiwa, pekerjaan, pendidikan, pengharapan dan penderitaan...setiap anda harus memiliki keberanian berjanji kepada Roh Kudus bahawa anda akan membawa sekurang-kurangnya satu orang muda kepada Yesus Kristus satu perkara terbaik anda lakukan, dapat ”menjelaskan kepada setiap orang sebab untuk tetap mempunyai pengharapan disebalik keadaan hidup yang sukar dijelaskan, namun lakukan ia dengan kelemah-lembutan dan penuh hormat”. (ruj 1 Pet 3:15).
Dalam mencapai matlamat ini, para sahabat belia terkasih, anda harus menjadi kudus dan menjadi misionari, kerana kita tidak dapat pisahkan kekudusan dari misi (Redemptoris Missio, 90). Jangan takut menjadi misionari yang kudus seperti Santo Francis Xavier yang menjelajah ke Timur dalam memberitakan Berita Gembira sehingga setiap sukatan kekuatan digunakan, seperti Santa Theresa dari Anak Kecil Yesus sebagai misionari walaupun tidak pernah meninggalkan konven Karmelite. Kedua-duanya adalah ”Penaung Misi”.
Bersedialah meletakkan hidup anda dimana seharusnya untuk menerangi dunia dengan kebenaran Kristus, untuk menyahut dengan kasih kebencian dan kesia-siaan hidup;mewartakan harapan akan Kristus yang bangkit di segenap pelusuk dunia.
8. Mewujudkan ”Pentekosta baru” di dunia.
Sahabat belia yang saya kasihi,Saya berharap akan bertemu anda semua di Sydney pada Julai 2008. Ia akan menjadi kesempatan untuk mengalami kepenuhan kuasa Roh Kudus. Datanglah beramai-ramai bagi menunjukkan suatu pengharapan dan memberi sokongan komuniti Gereja di Australia yang telah menyiapkan kedatangan anda. Kepada golongan muda yang menjadi tuan rumah, ini merupakan peluang untuk menyebarkan keindahan dan khabar baik Injil kepada segenap lapisan masyarakat yang lebih menumpukan hidup kepada perkara dunia. Australia, seperti di Oceania, perlu menemukan akar kristiani. Dalam Post – Sinod Apostolik di Oceania , Sangti Papa Yohanes Paulus II menulis: “melalui kuasa Roh Kudus, Gereja Oceania adalah dalam persiapan kepada penginjilan baru kerana manusia masa kini kelaparan akan kasih Kristus...Penginjilan baru adalah keutamaan bagi Gereja Oceania. (no.18).
Saya mengajak anda untuk memberi masa berdoa dan pembentukan rohani anda dalam perjalanan anda menuju ke Hari Belia Sedunia 23, supaya di Sydney nanti anda dapat diperbaharui dalam janji yang anda ungkapkan semasa pembaptisan dan Penguatan. Kita bersama memohon Roh Kudus, dengan yakin memohon Tuhan anugerah “Pentekosta baru” untuk gereja dan seluruh umat manusia dalam millenium ketiga. Semoga Maria, bersatu dalam doa dengan para Rasul di “ruangan atas”, menemani anda sepanjang bulan dan para kaum muda Kristian untuk memperoleh pencurahan Roh kudus dengan hati yang berkobar-kobar. Ingatlah: Gereja meletakkan kepercayaan terhadap-anda!
Kami para pastor, berdoa agar anda mencintai dan membawa orang lain mencintai Yesus lebih dari segalanya dan semoga anda mengikuti-Nya dengan setia. Dengan rasa terharu, saya memberkati anda semua dengan kasih yang mendalam.
Para sahabat belia yang saya kasihi,
1. Hari Belia Sedunia yang ke-XXII
Saya selalu mengingati dengan penuh gembira tentang beberapa perayaan yang kita adakan bersama di Cologne pada Ogos 2005. Di akhir perayaan yang masih terukir dalam jiwa dan sanubari saya, yang merupakan suatu manifestasi iman dan semangat yang tidak boleh dilupakan, saya telah membuat temujanji dengan kamu untuk bertemu di Sydney pada tahun 2008. Ini merupakan Hari Belia Sedunia yang ke-23 dan temanya ialah: “Kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-saksiKu”(Kis 1:8). Dalam persiapan rohani bagi pertemuan kita di Sydney, tema yang menjadi landasan persiapan rohani kita ialah Roh Kudus dan Misinya.
Pada tahun 2006, kita memfokuskan perhatian kita pada Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran. Dalam tahun 2007, kita mendalami makna Roh Kudus sebagai Roh Pengasih. Kita akan terus merenungkan dan mendalami pengertian kita tentang Roh Kudus ini dalam menuju ke Hari Belia Sedunia 2008, iaitu Roh Ketabahan dan Kesaksian yang memberikan kita kekuatan untuk hidup berdasarkan pada nilai-nilai Injil dan untuk menyebarkannya dengan penuh keberanian.
Oleh itu amatlah penting bagi setiap anda, para kaum muda, untuk merenung di dalam komuniti-komuniti anda bersama dengan mereka yang bertanggungjawab terhadap pendidikan anda tentang Roh Kudus atau Roh Yesus, Agen Utama kepada sejarah penyelamatan. Dengan demikian, anda akan mampu mencapai matlamat-matlamat berikut: [a] untuk mengenali identiti Roh yang sebenarnya, terutamanya dengan cara mendengar Sabda Tuhan yang diwahyukan dalam Alkitab; [b] untuk lebih menyedari akan kehadiran-Nya yang berterusan dan aktif dalam kehidupan Gereja, terutamanya apabila anda menemui semula melalui sakramen-sakramen inisiasi Kristian (iaitu Pembaptisan, Penguatan dan Ekaristi) bahawa Roh Kudus itu merupakan “jiwa”, nadi utama dalam kehidupan Kristiani; [c] untuk bertumbuh dalam pengertian yang lebih mendalam dan penuh sukacita akan Yesus, dan pada masa yang sama, mempraktikkan Injil itu di milenium ketiga ini.
Dalam pesan ini, saya dengan sukacitanya memberikan garis panduan untuk meditasi anda sebagai renungan sepanjang tahun persiapan ini. Dengan cara demikian, anda dapat menguji sedalam mana iman anda terhadap Roh Kudus, menemukan-Nya semula jika iman itu telah hilang, meneguhkannya jika ia sudah lemah, menghayatinya dalam kesatuan bersama Bapa dan Putera-Nya, Yesus Kristus, oleh karya kuasa Roh Kudus.
Jangan lupa bahawa Gereja, dan sebenarnya semua bangsa manusia (orang-orang di sekitar anda pada masakini dan mereka yang menunggu anda di masa yang akan datang) mengharapkan banyak dari anda, kerana dalam diri anda, anda memiliki karunia yang teragung dari Bapa iaitu Roh Yesus.
2. Janji Roh Kudus dalam Alkitab
Mendengarkan Sabda Allah dengan penuh perhatian dan pengertian berdasarkan misteri dan pekerjaan Roh Kudus membawa kita kepada sesuatu yang besar serta renungan inspirasi yang mengilhamkan, yang akan saya simpulkan di sini:
Beberapa ketika sebelum Kenaikan Yesus ke Syurga, Yesus bersabda kepada para Rasulnya: “Dan Aku akan mengirimkan kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” (Luk 24:29). Peristiwa ini terjadi pada Hari Pentekosta ketika mereka berdoa bersama Bonda Maria disuatu tempat. Pencurahan Roh Kudus pada Gereja merupakan pemenuhan janji oleh Allah, yang sudah dinyatakan-Nya dan dipersiapkan seperti yang terkandung dalam seluruh Perjanjian Lama.
Dalam lembaran Kitab Suci pertama, sebenarnya sudah dinyatakan bahwa Roh Kudus itu digambarkan sebagai angin “yang bergerak di seluruh permukaan air” (ruj Kej 1:2). Dinyatakan bahawa Allah telah menghembuskan nafas kehidupan ke dalam hidung manusia. (ruj Kej 2:7) Selepas manusia pertama jatuh dalam dosa dan terciptanya dosa asal, karya Roh Allah yang memberikan kehidupan jelas kelihatan dinyatakan beberapa kali dalam sejarah penyelamatan manusia, memanggil para nabi untuk memperingati para bangsa terpilih agar kembali kepada Allah dan mentaati segala perintah-Nya.
Nabi Yehezikel dalam visi-nya yang jelas, Allah, dengan kuasa Roh-Nya, mengembalikan kehidupan orang Israel, yang diumpamakan seperti “tulang kering” (ruj 37:1-14 . Nabi Yoel meramalkan “pencurahan Roh itu adalah untuk semua orang, tidak ada yang terkecuali.” Ia menulis: dan akan tiba masanya, Aku akan mencurahkan Roh-Ku pada semua manusia...juga kepada hamba-hambaku lelaki dan perempuan, pada hari itu Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas mereka ” (3:1-2). ”setelah genap waktunya” (ruj Gal 4:4), malaikat Tuhan mengumumkan kepada seorang perawan dari Nazaret bahwa Roh Kudus, ”kuasa dari yang Maha Tinggi” akan turun keatasnya dan menaunginya. Oleh itu anak yang akan dilahirkan itu adalah kudus dan disebut Anak Allah. (ruj Luk 1:35). Nabi Yesaya menyatakan bahwa Mesias itulah yang dinyatakan dan Roh Kudus Tuhan akan tinggal didalam-Nya. (Yesaya 11:1-2;42:1). Nubuat ini dinyatakan semula oleh Yesus ketika di Bait Allah di Nazareth yang juga merupakan permulaan karya pelayanan-Nya kepada umum. Kepada semua yang mendengarkan-Nya kekaguman, Dia mengatakan: ”Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab itu Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan khabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang – orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Luk 4:18-19; ruj Yes 61:1-2).
Bercakap di hadapan umum, Yesus merujuk kembali nubuat para Nabi yang mengatakan: ”Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” (Luk 4:21). Dan sekali lagi, sebelum kematian-Nya di Salib, Dia memberitahukan kepada para Rasul-Nya beberapa kali tentang kedatangan Roh Kudus, sebagai ”Kaunselor”, yang mana misinya adalah untuk memberikan kesaksian terhadap Kristus dan mendampingi orang-orang beriman dalam pengajaran dan membimbing kepada Kebenaran. (ruj Yoh 14:16-17, 25-26; 15:26; 16:13)
3. Pentekosta, Permulaan Pengutusan untuk Misi Gereja.
Pada petang hari kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada para murid-murid-Nya, “Ia menghembusi mereka dan berkata ”Terimalah Roh Kudus” ( Yoh 20:22). Dengan kuasa yang luar biasa, Roh kudus turun ke atas para Rasul pada hari Pentekosta. Kita membaca dalam Kisah Para Rasul, “Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.( Kis 2:2-3)
Roh kudus memperbaharui Para Rasul dari dalam diri, memenuhi mereka dengan kuasa yang mampu memberi mereka keberanian untuk keluar dengan berani memberitakan “ Kristus telah wafat dan telah bangkit!” Bebas dari rasa takut, mereka secara terbuka bersaksi dengan penuh keyakinan. (ruj Kis 2:29; 4:29,31). Si nelayan yang penakut menjadi berani untuk memberitakan Injil. Malah orang-orang yang tidak mempercayai mereka tidak dapat memahami bagaimana orang yang “tidak terpelajar dan orang yang dilihat tidak mempunyai apa-apa” (ruj Kis 4:13), boleh menunjukkan keberanian dan dapat menghadapi segala cabaran, kesusahan, penderitaan serta penindasan dengan penuh sukacita. Tiada apa yang dapat menghalang mereka.. Orang lain yang cuba menghalang mereka supaya diam, mereka jawab: “ tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata – kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.”( Kis 4:20), Inilah bagaimana Gereja lahir, dan bermula pada hari Pentekosta, Gereja tidak berhenti untuk menyebarkan Khabar Gembira, “sampai ke hujung bumi” (Kis 1:8).
4) Roh kudus, Jiwa Gereja dan Dasar Kesatuan
Sekiranya kita hendak memahami misi Gereja, kita mesti kembali kepada pengertian “Upper Room” di mana para rasul tinggal bersama – sama. (ruj Lk 24:49), berdoa dengan Bonda Maria, sambil menantikan kedatangan Roh Kudus seperti yang dijanjikan. Situasi yang digambarkan semasa kelahiran Gereja ini harus dikekalkan sebagai sumber inspirasi yang meneguhkan bagi setiap komuniti Kristian. Karya apostolik dan misionari berhasil bukan berasaskan program dan langkah pastoral yang disusun secara rapi dan cekap, tapi hasil dari komuniti yang bersatu dan mendoakannya. (ruj Evangeli Nuntiandi 75). Lebih lagi, untuk misi menjadi lebih berkesan, komuniti itu harus bersatu “sehati dan sejiwa.” (ruj Kis 4:32), dan mereka harus bersedia untuk menjadi saksi kasih dan sukacita yang di tanamkan oleh Roh Kudus dalam hati para umat-Nya. (ruj Kis 2:42), Pelayan Allah iaitu Yohanes Paulus II menyatakan dalam tulisannya bahwa “sebelum bersaksi melalui tindakan, Misi Gereja adalah untuk bersaksi dan memancarkan hidup yang menerangi orang lain. (ruj Redemptoris Missio, 26). Tertullian memberitahukan kepada kita yang inilah yang terjadi di awal kehidupan orang-orang Kristian dimana orang kafir bertobat kerana melihat orang Kristian yang hidup dalam cintakasih.. “Lihatlah bagaimana mereka mengasihi satu sama lain.” (ruj Apology, 39 No.7) .
Untuk menutupi penerangan Sabda Allah di dalam Alkitab, saya mengajak anda bagaimana Roh Kudus karunia yang terbesar yang diberikan oleh Allah pada manusia, dan yang merupakan kesaksian terbesar akan kasih-Nya pada kita, kasih yang diungkapkan secara istimewa sebagai “ya kepada kehidupan” seperti yang diingini oleh Allah untuk setiap ciptaan-Nya. “Ya pada kehidupan” dinyatakan melalui Yesus dari Nazaret dan kemenangan-Nya mengalahkan kejahatan yang juga merupakan penyelamatan manusia.
Dalam hal ini, jangan kita lupa bahawa Injil Yesus, oleh kuasa Roh Kudus, tidak disingkatkan kepada fakta semata-mata, sebab ia memang dimaksudkan “khabar baik untuk orang miskin, pembebasan untuk yang ditawan, penglihatan untuk yang buta..”
Daya hidup dapat dilihat pada hari Pentekosta, ia menjadi rahmat dan peranan Gereja untuk memberitakan kepada dunia, misi yang utama. Kita adalah buah-buah kepada Misi Gereja melalui karya Roh Kudus. Kita membawa bersama dalam diri kita tanda akan kasih Bapa dalam Yesus Kristus iaitu Roh Kudus. Janganlah kita melupakan hal ini kerana Roh Tuhan selalu mengingati setiap individu, dan berharap, terutama melalui anda kaum muda, untuk menghembuskan angin dan menyemarakkan api dalam Pentekosta baru di dunia ini.
5. Roh Kudus sebagai “Guru kehidupan rohani”
Para sahabat belia yang saya kasihi,
Pada hari ini Roh Kudus berterusan berperanan di dalam Gereja, dan sejauhmana buah-buah Roh berkelimpahan bergantung kepada seluas mana kita bersedia membuka kepada kuasa-Nya yang menjadikan semua baru. Atas sebab ini, amatlah penting agar setiap kita mengenal siapakah Roh Kudus itu, membina hubungan dengan-Nya dan membenarkan diri kita dibimbing oleh-Nya. Bagaimanapun dalam hal berikut persoalannya adalah : “Siapakah Roh Kudus itu bagi saya”?. Fakta menyatakan bagi kebanyakan orang Kristian adalah Ia masih “perkara besar yang tidak diketahui”. Oleh kerana itu, dalam persiapan kita untuk Hari Belia Sedunia kelak, saya menjemput anda semua untuk mengenali “Roh kudus dengan lebih mendalam secara peribadi. Dalam pernyataan iman, kita menyatakan “Aku percaya akan Roh Kudus, Tuhan Allah yang memberi kehidupan,yang diteruskan dari Bapa dan Putera” ( Nicene – Constantipolitan creed). Ternyata benar, Roh Kudus, Roh kasih Bapa dan Putera, adalah sumber kehidupan yang menjadikan kita kudus, ”kerana kasih Allah dicurahkan ke dalam setiap hati melalui Roh Kudus yang diberikan kepada kita semua” (Roma 5:5).
Namun begitu, adalah tidak memadai hanya mengetahui Roh, kita harus menerima-Nya sebagai pembimbing jiwa kita, sebagai “guru dalam hidup” yang memperkenalkan kita kepada misteri Tritunggal, kerana hanya Roh saja yang mampu membuka diri kita kepada iman dan membenarkan kita hidup sepenuhnya setiap saat hidup kita. Roh kudus mendorong kita dalam perhubungan dengan sesama , menyalakan api cinta kasih, dan menjadikan kita para misionari kemurahan Allah. Saya yakin dan percaya, anda kaum muda bahwa dalam hati anda terletak suatu penghormatan besar dan kasih terhadap Yesus, dan keinginan anda untuk bertemu dan berbicara dengan-Nya. Sesungguhnya, satu hal yang perlu kita ingati adalah kehadiran Roh Kudus dalam diri kita menyakinkan, mengangkat dan membina peribadi kita seperti Yesus yang tersalib dan bangkit. Oleh itu, marilah kita mengenal Roh Kudus dengan lebih mendalam agar kita juga dapat mengenal Yesus dengan lebih mendalam.
6. Sakramen Penguatan dan Ekaristi
Kamu mungkin bertanya, bagaimana kita membenarkan diri diperbaharui oleh Roh Kudus dan bertumbuh dalam hidup kerohanian? Jawapannya seperti yang anda tahu, melalui sakramen-sakramen, kerana iman lahir dan dikuatkan dalam diri kita melalui Sakramen-Sakramen terutamanya inisiasi kristian; Pembaptisan, Penguatan dan Ekaristi; di mana ia saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. (ruj KGK 1285), kebenaran ini berkenaan tiga sakramen sebagai perintis hidup kristiani kita, yang semakin diabaikan oleh kebanyakan orang kristian. Mereka melihatnya sebagai satu peristiwa yang berlaku di masa lalu dan berlalu tanpa memberi apa-apa impak yang jelas terhadap diri mereka sekarang , seperti akar yang kekurangan kesegaran hidup. Ia berlaku pada kebanyakan golongan muda yang tidak menghidupi iman mereka selepas menerima Sakramen Penguatan
Ada juga golongan muda yang belum pernah menerima sakramen tersebut. Namun melalui sakramen Pembaptisan, Penguatan dan seterusnya, dalam pembentukan selanjutnya; Ekaristi, Roh kudus menjadikan kita anak-anak kepada Bapa; adik beradik kepada Yesus; ahli Gereja-Nya, menjadi saksi Injil; dan menikmati sukacita iman. Oleh itu, saya mengundang anda untuk merenung apa yang telah ku tulis. Masa ini adalah satu keperluan untuk melihat semula Sakramen Penguatan dan kepentingannya didalam aspek pertumbuhan rohani kita. Mereka yang telah menerima Sakramen Pembaptisan dan Penguatan seharusnya mengingati bahawa mereka adalah ”Bait pada Roh Kudus; Allah tinggal dalam mereka. Anda harus sedar mengenainya dan berusaha agar ia menghasilkan buah-buah kekudusan. Mereka yang telah dibaptis tetapi belum menerima sakramen Penguatan, persiapkanlah diri untuk menerimanya, sedarlah melaluinya kita menjadi kristian yang ”lengkap”, kerana Penguatan melengkapi, rahmat Pembaptisan. (Ruj KGK 1302 – 1304)
Penguatan memberi kita kekuatan yang istimewa dalam kesaksian dan memuliakan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita. (Ruj Roma 12:1). Ia menjadikan diri kita kepunyaan Gereja iaitu”tubuh Kristus”, di mana kita menjadi anggota-Nya yang hidup, dalam perpaduan dengan sesama. (Ruj 1 Kor 12:1) Dengan membenarkan hidup dipimpin oleh Roh Kudus, setiap yang telah dibaptis mengambil bahagian dalam memberi sumbangan untuk pembangunan Gereja mengikut karisma yang diberikan oleh Roh, ”kepada setiap yang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama” (1 Kor 12:7). Apabila Roh berkarya, Dia memberikan buah kepada jiwa; seperti kasih, kegembiraan, damai, kesabaran, murah hati, kesetiaan, kelemah-lembutan dan pengawalan diri, (Gal 5:22). Kepada anda yang belum menerima Sakramen Penguatan saya dengan penuh sukacita mengajak anda untuk bersedia menerimanya, dan memohon bimbingan para paderi. Ia adalah saat yang istimewa penuh rahmat yang diberikan kepada Tuhan untuk anda. Jangan lepaskan peluang ini.!
Saya mahu menambah sedikit mengenai Ekaristi.Untuk bertumbuh dalam hidup kristian kita, kita perlu disegarkan oleh Tubuh dan Darah Kristus. Pada hakikatnya, kita telah dibaptis dan dikuatkan dengan Ekaristi.( KGK 1322, ) ”sumber dan kemuncak” hidup Gereja, Ekaristi adalah ”Pentekosta abadi”, setiap kali kita merayakan Ekaristi kita menerima Roh Kudus yang menyatukan kita lebih dekat dengan Kristus dan menjadikan kita sama seperti-Nya. Para sahabat belia yang saya kasihi, sekiranya anda mengambil bahagian dalam perayaan Ekaristi, meluangkan masa anda berdoa dihadapan Sakramen Maha Kudus, Ekaristi yang menjadi pusat cintakasih, maka ia akan memberi anda kegembiraan dalam penyerahan hidup anda sesuai dengan Injil. Dalam masa yang sama ia menjadi pengalaman bagi Roh Kudus memperbaharui dan memenuhi kita dengan kekuatan bila kita lemah serta menjadikan kita saksi- saksi; yang disemangati oleh kebangkitan Kristus.
7. Misi -- satu keperluan dan tindakan segera
Ramai golongan muda-mudi melihat hidup mereka dengan kekuatiran dan mengajukan banyak pertanyaan tentang masa depan mereka. Dalam kekuatiran mereka bertanya: bagaimana kita menyesuaikan diri dalam dunia yang dipenuhi ketidakadilan dan segala macam penderitaan? Bagaimana seharusnya kita bertindak terhadap sikap yang mementingkan diri dan keganasan yang berterusan? Bagaimana kita dapat memberi makna hidup sepenuhnya? Bagaimana kita dapat memastikan buah-buah Roh seperti yang dinyatakan di atas (no.6): ”kasih, kegembiraan, kedamaian, kesabaran, murah hati, baik hati, lemah lembut dan mengawal diri dapat menguasai dunia yang terluka dan rapuh, khasnya dunia kaum muda? Dalam keadaan apakah yang membolehkan Roh yang memberi kehidupan semasa penciptaan dan khususnya semasa penebusan menjadi jiwa baru bagi umat manusia? Janganlah kita lupa, lebih besar anugerah Allah – dan anugerah Roh Yesus adalah anugerah yang terbesar -- lebih besar keperluan dunia untuk menerimanya dan justru itu lebih sungguh dan berangsang misi Gereja dalam menjadi saksi yang boleh dipercayai.
Anda golongan muda, melalui Hari Belia Sedunia anda mengambil bahagian dalam misi tersebut. Melaluinya, saya mengingati anda, beberapa kunci kebenaran untuk direnungkan. Sekali lagi saya mengulangi hanya Kristus yang dapat memenuhi keinginan yang tersemat dalam hati setiap insan. Hanya Kristus boleh menjadikan umat manusia berperikemanusiaan dan menuju sifat ”Ketuhanan” .Melalui kuasa Roh-Nya, Dia menanam kasih suci dalam diri kita, yang membolehkan kita mampu mencintai sesama kita dan bersedia melayani sesama kita. Roh Kudus menerangi kita, menampakkan Kristus yang disalibkan dan bangkit, dan mengajak kita bagaimana hidup seperti-Nya, supaya kita menjadi ”rupa dan alat kasih yang mengalir dari Kristus” (Deus Caritas Est 33). Mereka yang membenarkan diri dipimpin oleh Roh memahami bahwa meletakan diri pada pelayanan Injil bukan sesuatu pilihan tambahan sebab mereka sedar akan keperluan untuk meneruskan khabar gembira ini kepada orang lain.
Namun begitu, kita perlu ingat, bahawa kita hanya boleh menjadi saksi Kristus sekiranya kita membenarkan diri dipimpin oleh Roh Kudus iaitu ”perantara utama dalam penginjilan” (ruj Evangeli Nuntiandi,75) dan ”perantara utama dalam misi” (ruj Redemptoris Missio,21).
Para sahabat belia yang saya kasihi,
Bapa suci yang terdahulu, Paul VI dan Yohannes Paulus II, dalam beberapa pertemuan menyatakan bahwa, mewartakan Injil dan bersaksi terhadap iman adalah satu keperluan pada masa kini.( Ruj Redemptoris Missio,1). Sesetengah orang berfikir bahwa menyatakan iman kepada orang lain yang tidak seiman adalah sikap yang tidak mempunyai toleransi tetapi ini bukanlah persoalannya kerana menerima Kristus bukanlah sesuatu yang harus dipaksakan kepada orang lain. (Evangeli Nuntiandi).
Tambahan pula, 2000 tahun lalu, 12 Rasul telah memberikan hidup mereka supaya Kristus dikenali dan dicintai. Dalam abad seterusnya, Injil berterusan disebarkan oleh kaum lelaki dan wanita yang diilhami oleh semangat Misionari yang sama. Malah pada masa kini juga, ada keperluan untuk menjadi pengikut-pengikut Kristus yang dapat memberikan waktu dan tenaga mereka demi pelayanan Injil. Ada juga keperluan untuk golongan muda yang disemaraki semangat kasih Tuhan untuk menyahut panggilan yang mendesak ini, seperti teladan yang diberikan oleh para sangti dan para kaum muda terberkati di masa-masa yang lalu.
Bagi anda khasnya, saya menyakinkan anda kaum muda, bahwa Roh Yesus sedang memanggil anda kaum muda – mudi untuk menjadi pembawa khabar baik Yesus kepada situasi hidup kaum muda sekarang. Kesukaran yang dihadapi oleh kaum dewasa untuk memahami dan masuk dalam dunia kaum muda adalah satu tanda bahwa Roh Kudus menghendaki anda mengambil peranan tersebut. Kamu tahu apa yang mereka inginkan, bahasa dan segala kelukaan hidup mereka, impian serta harapan dan pada masa yang sama keinginan pada kebaikan yang anda dapat fahami dalam lingkungan hidup anda. Ini akan membuka luas dunia golongan muda mengenai perasaan, jiwa, pekerjaan, pendidikan, pengharapan dan penderitaan...setiap anda harus memiliki keberanian berjanji kepada Roh Kudus bahawa anda akan membawa sekurang-kurangnya satu orang muda kepada Yesus Kristus satu perkara terbaik anda lakukan, dapat ”menjelaskan kepada setiap orang sebab untuk tetap mempunyai pengharapan disebalik keadaan hidup yang sukar dijelaskan, namun lakukan ia dengan kelemah-lembutan dan penuh hormat”. (ruj 1 Pet 3:15).
Dalam mencapai matlamat ini, para sahabat belia terkasih, anda harus menjadi kudus dan menjadi misionari, kerana kita tidak dapat pisahkan kekudusan dari misi (Redemptoris Missio, 90). Jangan takut menjadi misionari yang kudus seperti Santo Francis Xavier yang menjelajah ke Timur dalam memberitakan Berita Gembira sehingga setiap sukatan kekuatan digunakan, seperti Santa Theresa dari Anak Kecil Yesus sebagai misionari walaupun tidak pernah meninggalkan konven Karmelite. Kedua-duanya adalah ”Penaung Misi”.
Bersedialah meletakkan hidup anda dimana seharusnya untuk menerangi dunia dengan kebenaran Kristus, untuk menyahut dengan kasih kebencian dan kesia-siaan hidup;mewartakan harapan akan Kristus yang bangkit di segenap pelusuk dunia.
8. Mewujudkan ”Pentekosta baru” di dunia.
Sahabat belia yang saya kasihi,Saya berharap akan bertemu anda semua di Sydney pada Julai 2008. Ia akan menjadi kesempatan untuk mengalami kepenuhan kuasa Roh Kudus. Datanglah beramai-ramai bagi menunjukkan suatu pengharapan dan memberi sokongan komuniti Gereja di Australia yang telah menyiapkan kedatangan anda. Kepada golongan muda yang menjadi tuan rumah, ini merupakan peluang untuk menyebarkan keindahan dan khabar baik Injil kepada segenap lapisan masyarakat yang lebih menumpukan hidup kepada perkara dunia. Australia, seperti di Oceania, perlu menemukan akar kristiani. Dalam Post – Sinod Apostolik di Oceania , Sangti Papa Yohanes Paulus II menulis: “melalui kuasa Roh Kudus, Gereja Oceania adalah dalam persiapan kepada penginjilan baru kerana manusia masa kini kelaparan akan kasih Kristus...Penginjilan baru adalah keutamaan bagi Gereja Oceania. (no.18).
Saya mengajak anda untuk memberi masa berdoa dan pembentukan rohani anda dalam perjalanan anda menuju ke Hari Belia Sedunia 23, supaya di Sydney nanti anda dapat diperbaharui dalam janji yang anda ungkapkan semasa pembaptisan dan Penguatan. Kita bersama memohon Roh Kudus, dengan yakin memohon Tuhan anugerah “Pentekosta baru” untuk gereja dan seluruh umat manusia dalam millenium ketiga. Semoga Maria, bersatu dalam doa dengan para Rasul di “ruangan atas”, menemani anda sepanjang bulan dan para kaum muda Kristian untuk memperoleh pencurahan Roh kudus dengan hati yang berkobar-kobar. Ingatlah: Gereja meletakkan kepercayaan terhadap-anda!
Kami para pastor, berdoa agar anda mencintai dan membawa orang lain mencintai Yesus lebih dari segalanya dan semoga anda mengikuti-Nya dengan setia. Dengan rasa terharu, saya memberkati anda semua dengan kasih yang mendalam.
No comments:
Post a Comment