Friday, August 29, 2008

WHY



Akhirnya berjaya juga saya mencari video ini selepas balik dari SYD. Satu sentuhan yang begitu kuat sekali terkena pada diri saya bila mana saya menantikan persoalan dalam cerita ini. Nampak seperti saya tidak mengerti pada mulanya, tapi pada akhir klip ini, ia betul2 memberi tamparan yang begitu hebat untuk diri saya. Terima Kasih Yesus untuk cinta kasih yang Kau berikan kepada kami anak-anakMu.

Tuhan Yesus, Engkau dijatuhi hukuman mati meskipun Engkau tidak bersalah. Mereka berbohong, memukul dan menghukum Engkau seolah-olah Engkau seorang penjenayah. Kami tidak memahami mengapa Engkau berdiam diri tanpa menutur sepatah katapun untuk membela diri. Engkau menerima sahaja hukuman yang tidak adil dijatuhkan kepada-Mu. Mengapa Tuhan? Betapa menderitanya Engkau menebus dosa kami. Engkau sungguh-sungguh mengasih kami. Ajar kami Tuhan untuk taat dan bersikap rendah hati seperti-Mu. Bantu kami Tuhan mengelakkan diri dari suka memfitnah, memburuk-burukkan orang lain dan apa juga perbuatan yang menjatuhkan maruah orang lain. Berikan kami keberanian untuk menyatakan apa yang benar dan bukan menyembunyikan kebenaran. Bantu kami dnegan rahmat-Mu agar kami selalu dapat mengenal Engkau dalam setiap peribadi di sekeliling kami.

Siapakah yang tidak pernah mengalami kesengsaraan dalam hidup ini? Yesus sendiri telah mengalami-Nya pada saat kematian-Nya yang begitu menggerunkan. Ketika tergantung di atas salib, Yesus juga merasa kesunyian, merasa ditinggalkan mungkin hanya kehadiran ibu-Nya yang menghiburkan Yesus. Namun Dia tetap percaya akan Allah Bapa di syurga.

Mungkinkah kita juga pernah merasa saat kesunyian, tanpa teman dan penghiburan? Atau kita pernah melihat dan mengalami sendiri saat-saat akhir nyawa seseorang. Apakah yang telah kita lakukan adakah kita membiarkan atau memberi penghiburan? Mungkinkah hari ini Tuhan Yesus menjemput kita untuk menilai kehidupan kita selama ini, adakah kita memainkan peranan kita sebagai anak menemani orang tua kita yang uzur, memahami akan apa yang ingin mereka luahkan atau kita membiarkan mereka sendirian mengeluh?

Tuhan Yesus, kami mengaku tidak mampu melawan segala godaan-godaan dosa. Bantulah kami yang lemah ini dan selamatkanlah kami. Ajarilah kami untuk lebih merendahkan diri dan rela mengampuni dan bantulah kami agar berani menyahut panggilanMu untuk hidup menurut kasihMu yang rela mengorbankan diri dan rela mengampuni.

Kemuliaan kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang selalu dan sepanjang segala masa. Amen.

No comments: