Orang alim bukanlah orang yang halus, lembek, tidak tahu dan tidak dapat berbuat apa-apa kecuali menyendiri, berdoa, beribadat dan merenung.
Orang spiritual @ alim adalah orang yang tekun, tangguh, tegar, tabah, berani, murah dan besar hati, penuh semangat, dan mampu mengerjakannya kerana ia yakin akan impiannya yang luhur dan bermakna.
Sebenarnya banyak orang yang ingin hidup rohaninya dapat berkembang dengan baik. Namun erana kesibukan sehari-hari keinginannya itu terganggu. Itulah sebabnya ramai orang merasa kehilangan orientasi hidup imannya kerana kesibukannya yang begitu besar. Ramai orang telah melupakan Sang Penciptanya, dan kurang menyedari apa yang telah dilakukan Penciptanya dalam hidupnya.
Ada satu hal yang sangat penting dalam hidup ini yang tidak boleh diremehkan bahkan harus menjadi landasan utama kehidupan kita iaitu poros kehidupan di mana orang tidak terumbang-ambing oleh situasi @ keadaan.
Banyak orang Katolik mengenal Roh Kudus hanya sebagai penghubung antara dirinya dengan Allah Bapa, sehingga batinya tidak mengalami ketenteraman yang tulus. Padahal, sebenarnya Roh kudus itu adalah Roh Allah sendiri. Roh Allah melihat kita di setiap sisi hidup kita. Ia mencatat sekecil apa pun perbuatan yang kita lakukan. Meski Ia selalu bersama kita, tidak jarang, kita merasa ditinggalkan-Nya.
Refleksi mengenai pengalaman kita yang paling gelap dapat menyedarkan kita bahawa pada saat kita meresa sendirian, sesungguhnya kita tidak sendirian. Allah hadir (secara tersembunyi)
di dalam segala pengalaman gelap kita agar kita tetap berjalan bersama-Nya. Usaha kita untuk mencari-Nya sudah merupakan rahmat kehadiranya-Nya.
Menemukan Tuhan bukan perkara membaca Alkitab atau pergi ke gereja, tetapi lebih pada masalah hubungan. Hubungan inilah yang akan kita lalui dalam hidup. Menemukan Tuhan adalah sebuah rencana besar dan hidup kita memiliki tujuan untuk itu.
Rencana besar itu berakhir pada suatu keselamatan dan kebahagiaan kekal. Nah, untuk merealisasikan rencana besar tersebut, manusia membutuhkan dua hal yang sangat penting, iaitu iman dan kepercayaan kepada Allah. "Mintalah maka akan diberi, ketuklah maka akan dibukakan pintu bagimu" (Matius 7:7). Kerana hanya melalui Allah sahaja manusia boleh mewujudkan rencana besar tersebut. Mengandalkan usaha sendiri telrlau kecil. Kerana itu, kita harus melawannya dalam nama Allah. Dalam nama Allah, iblis pasti akan dikalahkan. Kita harus yakin tentang itu!
Orang spiritual @ alim adalah orang yang tekun, tangguh, tegar, tabah, berani, murah dan besar hati, penuh semangat, dan mampu mengerjakannya kerana ia yakin akan impiannya yang luhur dan bermakna.
Sebenarnya banyak orang yang ingin hidup rohaninya dapat berkembang dengan baik. Namun erana kesibukan sehari-hari keinginannya itu terganggu. Itulah sebabnya ramai orang merasa kehilangan orientasi hidup imannya kerana kesibukannya yang begitu besar. Ramai orang telah melupakan Sang Penciptanya, dan kurang menyedari apa yang telah dilakukan Penciptanya dalam hidupnya.
Ada satu hal yang sangat penting dalam hidup ini yang tidak boleh diremehkan bahkan harus menjadi landasan utama kehidupan kita iaitu poros kehidupan di mana orang tidak terumbang-ambing oleh situasi @ keadaan.
Banyak orang Katolik mengenal Roh Kudus hanya sebagai penghubung antara dirinya dengan Allah Bapa, sehingga batinya tidak mengalami ketenteraman yang tulus. Padahal, sebenarnya Roh kudus itu adalah Roh Allah sendiri. Roh Allah melihat kita di setiap sisi hidup kita. Ia mencatat sekecil apa pun perbuatan yang kita lakukan. Meski Ia selalu bersama kita, tidak jarang, kita merasa ditinggalkan-Nya.
Refleksi mengenai pengalaman kita yang paling gelap dapat menyedarkan kita bahawa pada saat kita meresa sendirian, sesungguhnya kita tidak sendirian. Allah hadir (secara tersembunyi)
di dalam segala pengalaman gelap kita agar kita tetap berjalan bersama-Nya. Usaha kita untuk mencari-Nya sudah merupakan rahmat kehadiranya-Nya.
Menemukan Tuhan bukan perkara membaca Alkitab atau pergi ke gereja, tetapi lebih pada masalah hubungan. Hubungan inilah yang akan kita lalui dalam hidup. Menemukan Tuhan adalah sebuah rencana besar dan hidup kita memiliki tujuan untuk itu.
Rencana besar itu berakhir pada suatu keselamatan dan kebahagiaan kekal. Nah, untuk merealisasikan rencana besar tersebut, manusia membutuhkan dua hal yang sangat penting, iaitu iman dan kepercayaan kepada Allah. "Mintalah maka akan diberi, ketuklah maka akan dibukakan pintu bagimu" (Matius 7:7). Kerana hanya melalui Allah sahaja manusia boleh mewujudkan rencana besar tersebut. Mengandalkan usaha sendiri telrlau kecil. Kerana itu, kita harus melawannya dalam nama Allah. Dalam nama Allah, iblis pasti akan dikalahkan. Kita harus yakin tentang itu!
No comments:
Post a Comment